Guyv7L2vSNhTu9NNIC4AGodmAsDGZpqzql8qRx1N
Bookmark

Apakah Harus Wudhu Lagi Setelah Makan? Baca Ini!

apakah harus wudhu lagi setelah makan, wudhu, wudhu setelah makan, hukum wudhu setelah makan,

Hai pembaca semua! Apakah kalian sedang mencari penjelasan tentang “apakah harus wudhu lagi setelah makan?”? Jika jawaban kalian adalah “Iya”, selamat! Sekarang kalian sedang membaca artiel yang tepat. Mengapa? Karena itulah yang akan saya jelaskan pada artikel ini. Sebagai muslim, kita harus paham itu. Karena itulah saya menulis artikel ini. Jadi, kalian harus membacanya sampai selesai!

Secara spesifik, ada beberapa hal penting tentang “apakah harus wudhu lagi setelah makan?” yang akan saya jelaskan pada artikel ini. Beberapa hal penting yang saya maksud adalah sebagai berikut:

Hadits Tentang Makan

hadits tentang makan, apakah harus wudhu lagi setelah makan, wudhu, wudhu setelah makan, hukum wudhu setelah makan,

Hal penting pertama tentang “apakah harus wudhu lagi setelah makan?” yang akan saya jelaskan sekarang adalah hadits tentang makan. Saya ingin kalian memahami itu terlebih dahulu sebelum kalian membaca lebih banyak penjelasan dalam artikel ini.

Ada banyak hadits tentang makan dalam literasi hukum Islam. Tentunya, saya tidak akan menjelaskan itu semua di sini. Pada artikel ini, saya hanya akan mengutip dua hadits saja. Dua hadits yang saya maksud adalah sebagai berikut:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ . أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ

Dari Ibnu Umar radhiyallahu, bahwa Utusan Allah (Nabi Muhammad) shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Jika salah seseorang dari kalian makan, maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Sesungguhnya syaitan makan dengan tangan kirinya dan setan minum dengan tangan kirinya pula.” Hadits tersebut diriwayatkan oleh Muslim.

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ النَّبِىَّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - سَأَلَ أَهْلَهُ الأُدُمَ فَقَالُوا مَا عِنْدَنَا إِلاَّ خَلٌّ . فَدَعَا بِهِ فَجَعَلَ يَأْكُلُ بِهِ وَيَقُولُ : نِعْمَ الأُدُمُ الْخَلُّ نِعْمَ الأُدُمُ الْخَلُّ

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah bahwa Nabi (Muhammad) sallallahu alaihi wa sallam meminta lauk-pauk pada keluarga beliau, lalu keluarga beliau menjawab: “Kami tidak memiliki apa pun kecuali cuka.” Beliau pun meminta cuka dan beliau makan dengan (campuran) cuka, lalu beliau bersabda: “Lauk yang paling baik adalah cuka, lauk yang paling baik adalah cuka.”

Pembaca semua! Ada beberapa hal penting tentang dua hadits tentang makan di atas yang bisa kita simpulkan. Dua hal penting yang saya maksud adalah sebagai berikut:

Satu: hadits pertama menjelaskan bahwa kaum muslim dianjurkan makan dan minum dengan tangan kanan. Selain itu, makan dan minum dengan tangan kanan adalah sunnah. Maksudnya adalah bahwa Nabi Muhammad makan dan minum dengan tangan kanan.

Dua: hadits kedua menjelaskan bahwa kaum muslim boleh makan sambil berbicara. Nabi Muhammad pernah melakukan itu.

Itulah penjelasan singkat tentang hadits tentang makan. Sebagai muslim, kita harus paham itu.

Apakah Harus Wudhu Lagi Setelah Makan?

apakah harus wudhu lagi setelah makan, wudhu, wudhu setelah makan, hukum wudhu setelah makan,

Hal penting kedua tentang “apakah harus wudhu lagi setelah makan?” yang akan saya jelaskan sekaranga adalah jawaban yang spesifik. Jadi, kalian harus membaca penjelasan di bawah ini dengan sangat baik.

Sebelum saya menjelaskan jawaban untuk pertanyaan tersebut, terlebih dahulu, saya akan menjelaskan satu pertanyaan penting yang sangat berkaitan dengan pembahasan utama dalam artikel ini. Satu pertanyaan yang saya maksud adalah: apakah makan membatalkan wudhu?

Apakah Makan Membatalkan Wudhu?

Sebelum saya menjelaskan tentang “apakah makan membatalkan wudhu?”, saya akan mengutip beberapa hadits tentang makan, minum dan wudhu agar kalian paham dasar agrumentasinya.

Beberapa hadits tentang makan, minum dan wudhu yang saya maksud adalah sebagai berikut:

رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْكُلُ عَرْقًا مِنْ شَاةٍ ثُمَّ صَلَّى وَلَمْ يُمَضْمِضْ وَلَمْ يَمَسَّ مَاءً

Aku melihat Utusan Allah (Nabi Muhammad) sallallahu alaihi wa sallam memakan sepotong daging kambing. Kemudian beliau shalat, tanpa berkumur-kumur dan tanpa menyentuh air sama sekali.

أن رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَرِبَ لَبَنًا فَلَمْ يُمَضْمِضْ وَلَمْ يَتَوَضَّأْ وَصَلَّى

Utusan Allah (Nabi Muhammad) sallallahu alaihi wa sallam minum susu, kemudian beliau tidak berkumur-kumur juga tidak melakukan wudhu, lalu beliau shalat.

Pembaca semua! Jika kita memahami beberapa hadits di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa makan dan minum tidak membatalkan wudhu.

Sekarang, jika kalian bertanya kepadaku, “apakah harus wudhu lagi setelah makan?”, jawabannya adalah “Tidak. Kalian tidak harus melakukan wudhu lagi setelah makan.” Alasannya sangat simpel: karena makan tidak membatalkan wudhu.

Pembaca semua! Itulah penjelasan singkat tentang “apakah harus wudhu lagi setelah makan?” dan beberapa hal penting tentang itu. Apakah kalian paham? Jika kalian ingin bertanya, silahkan bertanya!

Saya kira cukup sekian untuk artikel ini. Semoga bermanfaat. Amin.

Sampa jumpa lagi di artikel berikutnya!

Posting Komentar

Posting Komentar