Guyv7L2vSNhTu9NNIC4AGodmAsDGZpqzql8qRx1N
Bookmark

Apa yang dibaca Ketika I’tidal? Ini Jawaban yang Anda Cari

apa yang dibaca ketika itidal, bacaan ketika itidal, itidal,

Hai! Apakah Anda sendang mencari penjelasan tentang “apa yang dibaca ketika I’tidal?”? Jika jawaban Anda adalah “Iya”, selamat! Sekarang Anda sedang membaca artikel yang tepat. Mengapa? Karena itulah yang akan saya jelaskan pada artikel ini. Sebagai muslim, kita harus paham itu. Karena itulah saya menulis artikel ini. Jadi, Anda harus membacanya sampai selesai!

Secara spesifik, ada empat hal penting tentang “apa yang dibaca ketika I’tidal?” yang akan saya jelaskan pada artikel ini. Empat hal penting yang saya maksud adalah sebagai berikut:

Apa Itu I’tidal?

Hal penting pertama tentang “apa yang dibaca ketika I’tidal?” yang akan saya jelaskan sekarang adalah “apa itu I’tidal?”. Saya ingin Anda memahami itu terlebih dahulu sebelum Anda membaca lebih banyak penjelasan dalam artikel ini karena itu adalah salah satu hal dasar dalam pembahasan ini yang harus dipahami dengan baik.

Kata “I’tidal” adalah kata dalam bahasa Arab. Penulisannya adalah إِعْتِدَالٌ. Secara bahasanya, kata “I’tidal (إِعْتِدَالٌ)” memiliki beberapa arti: bersikap moderat, sederhana, lurus, dan seimbang. Tapi bukan itu arti I’tidal yang dimaksud dalam pembahasan ini.

Dalam pembahasan ini, yang dimaksud I’tidal adalah salah satu gerakan sholat. Jika kita telah memahami arti I’tidal secara bahasa, kita bisa paham bahwa yang dimaksud I’tidal adalah berdiri lurus.

Itulah penjelasan singkat tentang “apa itu I’tidal?”. Sebagai muslim, kita harus paham itu.

Apakah I’tidal Itu Wajib dalam Sholat?

apa yang dibaca ketika itidal, bacaan ketika itidal, itidal, apakah itidal itu wajib dalam sholat,

Hal penting kedua tentang “apa yang dibaca ketika I’tidal?” yang akan saya jelaskan sekarang adalah “apakah I’tidal itu wajib dalam sholat?”. Saya ingin Anda memahami itu sekarang karena itu adalah salah satu pertanyaan penting terkait topik utama dalam pembahasan ini yang harus dipahami dengan baik.

Pada beberapa paragraf sebelumnya, saya sudah menjelaskan bahwa I’tidal adalah salah satu gerakan sholat. Gerakan sholat adalah salah satu bagian penting dalam sholat. Kita bisa menemukan penjelasan tersebut jika kita memahami definisi sholat itu sendiri. Perhatikan definisi sholat di bawah ini!

الصَّلَاةُ هِيَ أَقْوَالٌ وَأَفْعَالٌ مُفْتَتَحَةٌ بِالتَّكْبِيْرِ مُخْتَتَمَةٌ بِالتَّسْلِيْمِ

Sholat adalah ucapan-ucapan dan gerakan-gerakan yang dimulai dengan Takbir dan diakhiri dengan Salam.

Sekali lagi, saya ingin mengatakan bahwa I’tidal adalah adalah salah satu gerakan sholat. Karena itulah I’tidal adalah salah satu bagian sholat.

Jadi, jika Anda bertanya kepadaku, “apakah I’tidal itu wajib dalam sholat?”, jawabannya adalah “iya, I’tidal wajib dalam sholat.”.

Jadi, tanpa I’tidal, sholat tidak akan sah.

Kita bisa menemukan dalil lain yang menjelaskan bahwa I’tidal adalah gerakan sholat yang wajib dilakukan dalam hadits di bawah ini:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ رَجُلاً دَخَلَ الْمَسْجِدَ يُصَلِّي وَرَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نَاحِيَةِ الْمَسْجِدِ ، فَجَاءَ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ فَقَالَ لَهُ ‏:‏ ارْجِعْ فَصَلِّ ، فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ ‏‏‏.‏ فَرَجَعَ فَصَلَّى ، ثُمَّ سَلَّمَ . فَقَالَ : وَعَلَيْكَ ، ارْجِعْ فَصَلِّ ، فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ ‏‏‏.‏ قَالَ فِي الثَّالِثَةِ فَأَعْلِمْنِي ‏.‏ قَالَ : إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَأَسْبِغِ الْوُضُوءَ ، ثُمَّ اسْتَقْبِلِ الْقِبْلَةَ فَكَبِّرْ ، وَاقْرَأْ بِمَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ ، ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ، ثُمَّ ارْفَعْ رَأْسَكَ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ ، سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَسْتَوِيَ وَتَطْمَئِنَّ جَالِسًا ، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَسْتَوِيَ قَائِمًا ، ثُمَّ افْعَلْ ذَلِكَ فِي صَلاَتِكَ كُلِّهَا

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, “Seorang pria memasuki masjid dan mulai sholat sementara Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sedang duduk di suatu tempat di masjid. Kemudian (setelah selesai shalat) laki-laki itu mendatangi Nabi dan menyapanya. Beliau berkata kepadanya, "Kembalilah dan sholatlah lagi, karena kamu belum sholat.” Pria itu kembali, dan setelah sholat, dia datang dan memberi salam kepada Beliau. Beliau lalu bersabda, "Kembalilah dan sholatlah lagi karena sesungguhnya kamu belum sholat.” Pada ketiga kalinya pria itu berkata, "(Ya Rasul Allah!) ajari aku (cara sholat)." Nabi berkata, "Ketika kamu berdisi untuk sholat, sempurnakanlah wudhu dan kemudian menghadap ke Qiblat dan ucapkan Takbir (Allahu Akbar), lalu bacalah apa yang kamu bisa dari al-Qur’an, dan kemudian rukuk, dan tetap dalam keadaan ini sampai Anda merasa tenang dalam rukuk, lalu angkat kepala dan berdiri tegak (I’tidal); dan kemudian sujud sampai kamu merasa tenang dalam sujud, dan kemudian duduk sampai kamu merasa tenang saat duduk; dan kemudian sujud lagi sampai kamu merasa tenang dalam sujud; dan kemudian bangun dan berdiri tegak, dan lakukan semua ini dalam semua sholatmu.”

Secara umum, kita bisa memahami bahwa hadits di atas menjelaskan gerakan-gerakan wajib dalam sholat. Salah satu gerakan wajib dalam sholat adalah I’tidal.

Itulah penjelasan singkat tentang “apakah I’tidal itu wajib dalam sholat?”. Sebagai muslim, kita harus paham itu.

Bagaimana Gerakan I’tidal Itu?

Hal penting ketiga tentang “apa yang dibaca ketika I’tidal?” yang akan saya jelaskan sekarang adalah “bagaimana gerkan I’tidal itu?”. Saya ingin Anda memahami itu sekarang karena itu adalah salah satu pertanyaan penting terkait topik utama dalam pembahasan ini yang harus dipahami dengan baik.

Pada beberapa paragraf sebelumnya, saya sudah mengutip satu hadits tentang gerakan-gerakan sholat, termasuk gerakan I’tidal. Dalam hadits tersebut dijelaskan bagaimana gerakan I’tidal itu.

Jika kita memahami hadits tersebut, kita akan paham bahwa I’tidal adalah berdiri lurus yang dilakukan setelah rukuk. Jadi, jika Anda bertanya kepadalu, “bagaimana gerakan I’tidal itu?”, jawabannya adalah berdiri lurus setelah rukuk. Itulah cara melakukan I’tidal.

Itulah penjelasan singkat tentang “bagaimana gerkan I’tidal itu?”. Sebagai muslim, kita harus paham itu.

Apa yang dibaca Ketika I’tidal?

apa yang dibaca ketika itidal, bacaan ketika itidal, itidal, apakah itidal itu wajib dalam sholat,

Hal penting keempat tentang “apa yang dibaca ketika I’tidal?” yang akan saya jelaskan sekarang adalah jawaban yang spesifik. Jadi, saya sangat berharap Anda membaca penjelasan di bawah ini dengan sangat baik.

Pada beberapa paragraf sebelumnya, saya sudah menjelaskan bahwa I’tidal adalah gerakan wajib dalam sholat. Setiap gerakan sholat memiliki bacaan khusus. Jadi, kita tidak boleh mengucapkan bacaan yang tidak pada gerakannya. Sebagai contoh, kita tidak boleh mengucapkan bacaan Iftitah ketika sujud. Kita juga tidak boleh mengucapkan bacaan Tahiyat ketika rukuk, dan seterusnya.

I’tidal adalah gerakan sholat yang memiliki bacaan khusus. Kita tidak boleh mengganti bacaan tersebut dengan bacaan lain.

Adapun bacaan I’tidal dan arti bacaan I’tidal adalah sebagai berikut:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْؤُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْؤُ الْأَرْضِ وَمِلْؤُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْئٍ بَعْدُ

Wahai Tuhan kami! Hanya bagi-Mu segala puji, sepenuh langit, sepenuh bumi, dan sepenuh apapun yang Engkai kehendaki setelahnya.

Itulah bacaan I’tidal yang harus kita hafal dan harus kita ucapkan ketika kita melakukan I’tidal.

Itulah penjelasan singkat tentang “apa yang dibaca ketika I’tidal?” dan beberapa hal penting tentang itu. Apakah Anda paham? Jika Anda ingin bertanya, silahkan bertanya!

Saya kira cukup sekian untuk artikel ini. Semoga bermanfaat. Amin.

Sampai jumpa lagi di artikel berikutnya!

0

Posting Komentar