Hai pembaca semua! Apakah kalian sedang mencari penjelasan tentang “apakah kentut di dalam perut membatalkan wudhu?”? Jika jawaban kalian adalah “Iya”, selamat! Sekarang kalian sedang membaca artikel yang tepat. Mengapa? Karena itulah yang akan saya jelaskan pada artikel ini. Sebagai muslim, kita harus paham itu. Karena itulah saya menulis artikel ini. Jadi, kalian harus membacanya sampai selesai!
Secara spesifik, ada tiga hal penting tentang “apakah kentut di dalam perut membatalkan wudhu?” yang akan saya jelaskan pada artikel ini. Tiga hal penting yang saya maksud adalah sebagai berikut:
Arti Kentut di dalam perut dalam Pembahasan Ini
Hal penting pertama tentang “apakah kentut di dalam perut membatalkan wudhu?” yang akan saya jelaskan sekarang adalah arti kentut di dalam perut dalam pembahasan ini. Saya ingin kalian memahami itu terlebih dahulu karena itu adalah hal dasar dalam pembahasan ini yang harus dipahami dengan baik.
Secara simpel, saya ingin mengatakan bahwa yang dimaksud kentut di dalam perut dalam pembahasan ini adalah bunyi di dalam perut yang menyerupai kentut. Orang yang merasakan kentut di dalam perut merasa bahwa bunyi yang ada di dalam perutnya seperti kentut tapi tidak ada keluar lewat anus.
Jadi, terkadang orang yang merasakan kentut di dalam perut di dalam perutnya bingung apakah dia telah kentut atau tidak.
Itulah penjelasan singkat tentang arti kentut di dalam perut dalam pembahasan ini. Sebagai muslim, kita harus paham itu.
Urgensi Pembahasan Tentang Kentut di dalam perut bagi Kaum Muslim
Hal penting kedua tentang “apakah kentut di dalam perut membatalkan wudhu?” yang akan saya jelaskan sekarang adalah urgensi pembahasan tentang kentut di dalam perut bagi kaum muslim. Saya ingin kalian memahami itu agar kalian paham urgensi pembahasan ini.
Satu hal yang harus selalu kita ingat adalah bahwa kentut adalah salah satu hal yang merusak wudu. Jika kaum muslim telah kentut, mereka memiliki hadas kecil (الحَدَثُ الأَصْغَرُ) dan tidak boleh melakukan hal-hal yang mengharuskan mereka dalam kondisi suci atau memiliki wudu.
Kita bisa menemukan penjelasan bahwa kentut adalah salah satu hal yang merusak wudu dalam dua hadits di bawah ini:
وَعَنْ عَبَّادِ بْنِ تَمِيمٍ ، عَنْ عَمِّهِ ، أَنَّهُ شَكَا إِلَى رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّجُلُ الَّذِي يُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهُ يَجِدُ الشَّىْءَ فِي الصَّلاَةِ . فَقَالَ : لاَ يَنْفَتِلْ أَوْ لاَ يَنْصَرِفْ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا
Dari ‘Abbad bin Tamim, dari pamannya, bahwa pernah ada seseorang laki-laki yang mengadu kepada Utusan Allah (Nabi Muhammad) sallallahu alaihi wa sallam, bahwa dia ragu seolah-olah dia menemukan sesuatu (kentut) dalam shalatnya. Beliau lalu bersabda, “Dia tidak boleh pindah atau pergi sampai mendengar suaranya atau mencium baunya.”
عَنْ عَلِيٍّ بْنِ طَلْقٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِذَا فَسَا أَحَدُكُمْ فِي الصَّلَاةِ فَلْيَنْصَرِفْ وَلْيَتَوَضَّأْ وَلْيُعِدْ الصَّلَاةَ . رَوَاهُ الْخَمْسَةَ
Dari Ali bin Thalq radliyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda, “Jika salah seorang dari kalian telah mengeluarkan angin tanpa suara dari anus ketika sedang shalat, maka hendaklah dia keluar dan berwudhu, lalu mengulangi shalatnya.” Hadits tersebut diriwayatkan oleh lima orang (Ahmad, Abu Daud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, Ibnu Majah).
Persoalannya adalah jika kaum muslim memiliki kentut di dalam perut, mereka bingung apakah mereka benar-benar telah kentut atau tidak. Mereka bingung apakah wudu mereka telah rusak atau tidak.
Jadi, secara simpel, saya ingin mengatakan bahwa urgensi pembahasan tentang kentut di dalam perut bagi kaum muslim adalah agar mereka paham validitas wudu mereka, agar mereka paham apakah wudu mereka sah atau tidak.
Itulah penjelasan singkat tentang urgensi pembahasan tentang kentut di dalam perut bagi kaum muslim. Sebagai muslim, kita harus paham itu.
Apakah Kentut di dalam Perut Membatalkan Wudu?
Hal penting ketiga tentang “apakah kentut di dalam perut membatalkan wudhu?” yang akan saya jelaskan sekarang adalah jawaban yang spesifik. Jadi, kalian harus membaca penjelasan di bawah ini dengan sangat baik.
Pada beberapa paragraf sebelumnya, saya sudah menjelaskan bahwa yang dimaksud kentut di dalam perut dalam pembahasan ini adalah bunyi di dalam perut yang menyerupai kentut. Mungkin itu adalah bunyi biasa di dalam perut atau bunyi karena perut mules.
Sedangkan yang dimaksud kentut adalah gas yang keluar lewat anus (Dubur atau الدُّبُرُ). Terkadang kita mendengar suara kentut dan mencium baunya. Terkadang kita hanya mengenali salah satunya.
Sekarang, jika kalian bertanya kepadaku, “apakah kentut di dalam perut membatalkan wudhu?”, jawaban adalah “Tidak, karena kentut di dalam perut adalah bunyi di dalam perut yang menyerupai kentut. Mungkin itu terjadi karena bunyi biasa di dalam perut atau karena perut mules.”
Kita bisa menemukan penjelasan bahwa kentut di dalam perut (bunyi di dalam perut) tidak merusak wudu jika tidak ada gas yang keluar lewat anus (dubur atau الدُّبُرُ) dalam hadits di bawah ini:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِذَا وَجَدَ أَحَدُكُمْ فِيْ بَطْنِهِ شَيْئًا فَأَشْكَلَ عَلَيْهِ أَخَرَجَ مِنْهُ شَيْءٌ أَمْ لَا ؟ فَلَا يَخْرُجَنَّ مِنَ الْمَسْجِدِ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيْحًا . أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ
Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang dari kalian menemukan sesuatu di dalam perutnya, lalu dia ragu apakah telah keluar sesuatu darinya atau tidak? Maka dia tidak boleh keluar masjid sampai dia mendengar suara atau mencium suatu aroma (bau).” Hadits tersebut diriwayatkan oleh Muslim.
Pembaca semua! Itulah penjelasan singkat tentang “apakah kentut di dalam perut membatalkan wudhu?” dan beberapa hal penting tentang itu. Apakah kalian paham? Jika kalian ingin bertanya, silahkan bertanya!
Saya kira cukup sekian untuk artikel ini. Semoga bermanfaat. Amin.
Sampai jumpa lagi di artikel berikutnya!
Posting Komentar